Berbicara tentang pahwalan apa yang pertama kali kamu ingat? Jasa-jasanya atau bagaimana cara dia memperjuangkan Indonesia? Mungkin keduanya pasti akan selalu kita ingat karena bagaimanapun mereka yang bisa membuat Indonesia merdeka hingga saat ini. Salah satu pahlawan yang harus kita ingat dan kenang adalah Pendiri Kota Medan dan Orang-Orang yang Berjasa Membangun Medan.
Setiap daerah pasti memiliki pahlawannya masing-masing begitu juga dengan Medan. Kota metropolitan yang satu ini juga memiliki pahlawan kebanggaannya yang sangat berjasa dalam mendirikan dan membangun kota Medan.
Siapa saja mereka pendiri kota Medan? Berikut ini akan dirangkum beberapa pendiri dan orang-orang yang berjasa dalam membangun kota Medan.
Guru Patimpus Sembiring Pelawi
Siapa yang tidak mengenal Guru Patimpus di Kota Medan? Semua orang Medan pasti tahu sosok terkenal yang satu ini. Sesuai dengan salah satu marga dari Suku Karo yang dianutnya yaitu “Sembiring Pelawi”, beliau dilahirkan di Aji Jahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Menikah dengan seorang putri Raja Pulo Brayan, mereka memiliki dua anak laki-laki yaitu Kolok dan Kecik. Guru Patimpus merupakan pendiri kota Medan. Berawal dari jiwa berpetualangnya, beliau pergi dari satu tempat ke tempat lain untuk menjalankan misi kemanusiaannya yaitu mengobati orang sakit mulai dari dataran tinggi hingga ke tanah Deli.
Sepanjang beliau berpetualang dan singgah, Guru Patimpus mendirikan pemukiman yang kemudian menjadi desa. Hal inilah yang membuat jumlah desa menjadi banyak. Bersama dengan istrinya, mereka membuka kawasan hutan antara Sungai Deli dengan Sungai Babura yang kemudian menjadi kampung Medan.
Kata Medan diambil dari Bahasa karo yaitu kata “Madan” artinya sembuh. Karena inilah tujuan awal Guru Patimpus menyembuhkan orang-orang yang dijumpainya dari satu tempat ke tempat lain. Tanggal didirikannya tempat ini yaitu 1 Juni 1590 sehingga diperingati sebagai hari lahir kota Medan.
Setelah beliau wafat dan untuk mengenang jasa-jasa beliau, didirikanlah patung atau tugu Guru Patimpus di Jalan Guru Patimpus Kecamatan Medan Petisah, Sumatera Utara yang letaknya hanya beberapa ratus meter dari kantor walikota Medan.
Baca Juga : “Daftar Wisata Gunung Yang ada di Sumatera Utara“
Raja Kesultanan Deli
Salah satu orang yang paling berpengaruh dalam mendirikan kota Medan yaitu Raja Kesultanan Deli. Kerajaan bercorak Islam ini merupakan kerajaan yang berkuasa di Sumatera Utara dan tidak terlepas dari peranan kesultanan Aceh Darussalam, terutama masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda.
Kesultanan Aceh Darussalam memulai ekspansinya ke wilayah Sumatera Utara pada tahun 1612 dengan mengirim salah satu panglima, bernama Tuanku Sri Paduka Gocah Pahlawan. Dalam waktu enam minggu, Bandar Deli dapat ditaklukkan oleh pasukan Aceh. Sehingga Tuanku Sri Paduka Gocah Pahlawan diangkat menjadi wakil Kesultanan di wilayah Aru lalu berganti nama menjadi Deli.
Selang beberapa waktu beliau diangkat menjadi Datuk Tunggal atau seperti perdana menteri. Namun pada tahun 1641, beliau wafat dan digantikan oleh putranya, Tuanku Panglima Perunggit. Pada saat putranya menjabat, wilayah kesultanan Deli melepaskan diri dari Aceh Darussalam setelah Sultan Iskandar Muda Wafat.
Pada saat Panglima Perunggit wafat terjadi perkelahian antara keempat putranya. Menyebabkan salah satu putranya pergi dan memisahkan diri dari kesultanan Deli lalu membentuk wilayah baru bernama Kesultanan Serdang. Kesultanan Deli sering sekali tidak sependapat dengan masyarakatnya karena mereka memihak terhadap Belanda.
Pada tahun 1946, terjadi revolusi sosial dimana banyak para bangsawan dibunuh. Untungnya Kerajaan Deli masih terselamatkan sampai sekarang. Sultan yang paling terkenal di Kesultanan Deli yaitu Sultan Ma’moen karena beliau berhasil membangun masjid sebanyak kurang lebih 800 buah.
Salah satu masjid yang terkenal dan sangat bersejarah di Kota Medan yaitu Masjid Raya Medan. Dan bangunan penting yang sering sekali dikunjungi wisatawan yaitu Istana Maimun.
Baca Juga : “Panduan Itinerary Wisata ke Bali untuk Keluarga Bersama Tour Medan“
Tjong A Fie
Orang penting yang masuk daftar pendiri kota Medan selanjutnya yaitu Tjong A Fie. Beliau merupakan orang terkaya di Kota Medan pada masanya. Merantau dari Tiongkok dengan hanya bermodal beberapa koin perak beliau berhasil menjadi pengusaha yang sangat sukses.
Medan yang dulunya hanya sebuah perkampungan dimanfaatkan oleh Tjong A Fie untuk tempat berdagang. Beliau membuka toko bersama abangnya yang telah merantau terlebih dahulu ke Medan. Melihat keberhasilan mereka dalam berdagang membuat Sultan Deli membina hubungan erat dengan Tjong A Fie.
Selain itu banyak masyarakat etnis Tionghoa datang ke Medan sehingga menjadikan Tjong A Fie sebagai kepala bagi masyarakat perantauan Tionghoa di Medan. Beliau juga dikenal karena kepeduliannya terhadap masyarakat karena beliau membangun tempat ibadah seperti kelenteng, jalur KA yang menghubungkan Medan dengan wilayah pelabuhan Belawan, menara lonceng untuk Gedung Balai Kota Medan yang lama hingga Rumah Sakit Tionghoa pertama.
Tjong A Fie juga senang memberikan bantuan dan sumbangan kepada masyarakat miskin dengan memberikan sumbangan ketika mau berpuasa maupun hari-hari besar keagamaan seperti lebaran, natal dan sebagainya. Beliau juga sukses dalam usaha minyak kelapa sehingga membuat pemerintahan Belanda memberikan 17 kebun untuk dikelolanya.
Ternyata, kebun yang diberikan pemerintahan Belanda juga berhasil dikelolanya dan membuatnya diangkat menjadi Kapten Mayor. Tjong A Fie wafat pada 4 Februari 1921 dengan jabatan terakhirnya adalah The Late Letnan. Peninggalan bersejarah yang bisa kamu kunjungi untuk mengenang sosok beliau adalah Tjong A Fie Mansion yang terletak di Jalan Ahmad Yani, Medan.
Baca Juga : “Jasa Sewa Bus Pariwisata Medan Dengan Harga Terbaik“
Tokoh Tokoh Lain
Selain tiga tokoh diatas masih banyak lagi tokoh yang berjasa dalam mendirikan Sumatera Utara dan tentunya kota Medan. Seperti Sisingamangaraja XII, Djamin Ginting, Amir Hamzah, Adam Malik, T.B.Simatupang dan Djaga Depari.
Sisingamangaraja XII
Lahir di Bakara, 18 Februari 1845. Sisingamangaraja XII merupakan pahlawan yang sangat berjasa dalam memperjuangkan wilayah Sumatera Utara tentunya kota Medan yang berperang melawan Belanda.
Beliau rela mengorbankan nyawanya untuk berperang terakhir kali di Medan Perang sehingga beliau gugur di tempat yaitu di Dairi. Atas semangatnya dan pengorbanannya yang tak pernah surut, namanya dijadikan sebagai jalan di beberapa jalan di wilayah Indonesia.
Djamin Ginting
Pejuang berikutnya yaitu Djamin Ginting. Beliau lahir pada 12 Januari 1921 di Suka, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo. Djamin Ginting juga merupakan tokoh yang berani menentang dan berperang melawan Belanda.
Beliau merupakan TNI yang berhasil membasmi pemberontakan Nainggolan di Medan pada tahun 1958. Atas jasa-jasanya, nama beliau juga dijadikan sebagai jalan di wilayah Sumatera Utara terutama di Medan yang bernama Jalan Jamin Ginting.
Djaga Depari
Tokoh terakhir yang akan dijelaskan pada artikel ini yaitu Djaga Depari. Beliau lahir di desa Seberaya, Karolenden, Kabupaten Karo, Sumatera Utara pada 5 Mei 1922 dari keluarga Ngembar Sembiring dan Siras Br Karo Sekali. Djaga Depari merupakan komponis yang terkenal di Kota Medan dan di daerah Karo.
Lagu-lagunya seperti Erkata Bedil, Piso Surit, Mejuah-juah, dan masih banyak lagi mengandung makna yang sangat dalam untuk membangkitkan semangat masyarakat untuk berjuang merebut kemerdekaan dari tangan penjajah. Lagu-lagu Djaga Depari ini menjadi lagu sejarah dan tidak akan dilupakan oleh masyarakat Sumatera Utara.
Beliau meninggal tanggal 15 Juli 1963. Untuk mengenang jasa-jasa beliau maka dibangun sebuah monumen Djaga Depari, di Persimpangan antara Jalan Patimura, Jalan Sultan Iskandar dan Jalan Letjen Djamin Ginting Medan.
Admin meminta maaf apabila ada tokoh-tokoh lain yang tidak bisa disebutkan dalam artikel pendiri kota Medan ini. Semoga semua tokoh dan pahlawan yang terlibat membangun Kota Medan mendapatkan tempat terbaik disisi Tuhan Yang Maha Esa.
[…] Baca Juga : “Pendiri dan Orang-Orang yang Berjasa Membangun Kota Medan“ […]