Asrama Haji Medan adalah unit pelayanan untuk penyelenggaraan ibadah haji di bawah naungan kementrian agama di bawah tanggung jawab dirjen penyelenggaraan Haji dan Umrah. Pembangunan Asrama Haji mulai di renacakan pada tahu 1974, pertama sekali Asrama Haji hanya dibangun di daerah Pondok Gede Jakarta, dekat dengan bandara Halim Perdanakusuma. Seiring bertambahnya jama’ah yang ingin menunaikan ibadah haji dan umrah, pembangunan di kembangkan lagi di Jakarta, Surabaya, Makassar dan Medan.
Asrama Haji Medan memiliki fungsi dalam proses pelaksanaan haji seperti penyusunan dan perencanaan, pelaksanaan kegiatan, menyediakan akomodasi bagi jamaah Haji, kegaiatan pelaksaaan administrasi, pengelolaan asset, dan keuangan. Pada masa operasional, Asrama Haji memiliki beberapa fugsi seperti pemeriksaan kesehatan, pemerikasaan imigrasi dan barang bawaan, pemantapan manasik haji, penyerahan living cost, gelang identitas, gelang barcode, penggantian biaya paspor. Pada saat berada di Asrama Haji, para jamaah juga mendapatkan jatah makan 3 kali dan beberapa kali jatah snack.
Jika tidak di dalam masa operasional, gedung Asrama Haji Medan tetap bisa di gunakan, Anda bisa menyewa gedung Asrama Haji untuk keperluan acara Anda seperti acara pernikahan, workshop, seminar, bahkan gedung Asrama Haji pernah di gunakan untuk aktivitas olimpiade di Kota Medan pada tahun 2015. Untuk saat ini gedung Asrama Haji di bawah kementrian agama berjumlah 16 unit tersebar di beberapa wilayah di Indonesia.
Sejarah Asrama Haji Medan
Pembangunan Asrama Haji sebenarnya sudah di lakukan ketika jamaah haji di berangkatkan menggunakan kapal, tetapi padaa tahun 1970 di wajibkan untuk masuk ke Asrama Haji sebelum berangkat, hal ini di karenakan Indonesia di tetapkan sebagai salah satu negara endemik penyakit kolera oleh WHO pada saat itu.
Peraturan WHO bagi setiap negara endemic yang harus melakukan karantina sebelum berpergian ke luar Negeri, kondisi ini juga mengharuskan pemerintahan Arab Saudi mengeluarkan kebijakan untuk wajib melakukan karantina bagi masyarakat Indonesia sebelum berangkat ke tanah suci selama lima hari sebelum keberangkatan dan lima hari setelah kepulangan dari tanah suci.
Kewajban untuk melakukan karantina ini berlangsung hingga tahun1972, sebelum Asrama Haji di bangun, para jamaah haji di karantina di berbagai teempat seperti wisma yang ada di daerah tersebut. Seiring berjalannya wkatu, biaya sewa wisam semakin mahal dan fasilitas untuk para jamaah haji kurang lengkap.
Hal ini pastinya menjadi perhatian pemerintah, pada tahun 1974 mulai di rencanakannya pembangunan Asrama Haji, tetapi mulai berjalan pada masa Menteri Agama Alamsyah Ratu Perwiranegara, masa itu memerintahkan untuk membangun Asrama Haji di Pondok Gede, Jakarta. Seiring bertambahnya jama’ah yang ingin menunaikan ibadah haji dan umrah, pembangunan di kembangkan lagi di Jakarta, Surabaya, Makassar dan Medan.
Asrama Haji provinsi yaitu Asrama Haji yang di gunakan untuk melayani jamaah Haji yang berasal dari provinsi untuk di berangkatkan ke tanah suci, pada saat ini Asrama Haji provinsi sudah tersedia di semua provinsi di wilayah Indonesia. Asrama Haji Kabupaten yaitu Asrama Haji yang di gunakan untuk melayani jamaah Haji yang berasal dari kabupaten untuk di berangkatkan ke tanah suci melalui Asrama Haji provinsi atau embarkasi.
Lokasi Asrama Haji Medan
Asrama Haji embarkasi Medan beralamat di Jalan Jenderal Besar Ahmad Yani, Pangkalan Masyhur, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan, Sumatera Utara, 20219. Lokasi Asrama Haji cukup strategis, letaknya cukup dekat dengan pusat kota Medan dan dahulu dekat dengan Bandara Polonia sebelum di pindah ke Bandara Kualanamu Deli Serdang. Untuk menuju lokasi nya Anda juga bisa menggunakan kendaraan pribadi ataupun angkutan umum. Daerah Asrama Haji Medan juga di lewati oleh bus penjemputan dari BAndara Kualanamu Deli Serdang.
Pembangunan Asrama Haji Medan di mulai pada tahun 1978 dengan luas tanah seluas kurang lebih 30.188m persegi. Bangunan gedung Asrama Haji Medan terdiri dari 5 bangunan inti. Pembangunan gedung secara bertahap di kerjakan dari tahun 1978 hingga 1982, dahulunya Asrama Haji ini juga melayani jamaah yang berasal dari Provinsi Aceh, Riau, dan Sumatera Barat.
Renovasi bangunan juga sering di lakukan, dan bangunan tersebut sempat direvitalisasi pada tahun 2017 silam. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin bersama plt Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi dan kantor wilayah Kementrian Agama Sumut meresmikan revitalisasi gedung unit pelaksana teknis atau UPT Asrama Haji Embarkasi Medan.
Gedung yang di resmikan berupa gedung yang di bangun di tanah seluas satu hectare dan memiliki kamar sekitar 170 kamar. Hal ini di harapkan bisa membantu lebih untuk pelayanan bagi jamaah haji yang akan berangkat ke tanah suci dengan mengutamakan kenyamanan, keberihan, keamanan, serta fasilitas yang yang mumpuni.
Bangunan Yang Berada di Asrama Haji Medan
Gedung Madinah Al-Munawwaroh merupakan gedung hasil revitalisasi 2017 kemarin. Gedung megah berjumlah 5 lantai ini memiliki beberapa fasilitas seperti tersedianya 4 lift. Untuk lantai pertama memiliki 1 kamar VIP , kamar 1 kamar superior , dan 46 kamar stAndard, memiliki ruang fitness dan ruang restorasi. Untuk lantai kedua memiliki kamar 1 kamar VVIP, memiliki 2 kamar VIP, 3 kamar jenis stAndard plus, dan 46 kaar jenis stndard.
Untuk lantai ketiga memiliki 3 kamar VIP, 1 kamar superior, 3 kamar jenis stAndard plus dan memiliki 47 kamar jenis stAndard. Untuk lantai ke empat memiliki 31 kamar jenis stAndard, dan memilki aula berkapasitas 500 orang. Untuk lantai kelima memiliki aula yang berkapasitas 200 orang. Fasilitas lain juga memadai layaknya hotel beberapa di antaranya yaitu handuk, sAndal, dan perlengkapan mandi. Tarif kamarnya sendiri di mulai dari harga Rp 225.000/malamnya hingga Rp 500.000/malamnya sesuai dengan jenis kamar.
1. Aula Quba
Aula Quba di cirikan dengan bangunan khas bewarna hijau lembut. Aula Quba di gunakan sebagai aula yang berkapasitas sekitar 200 orang. Ketika tidak di dalam masa operasional haji, gedung ini bisa digunakan dan disewa oleh masyrakat untuk di gunakan dalam berbagai acara seperti acara pernikahan, acara seminar, workshop, atau acara hajatan lainnya. Bagi Anda yang ingin melakukan manasik haji, Anda akan di kenakan tariff sebesar Rp 5.000/untuk anak-anak dan Rp 7.500/untuk pelajar atau dewasa.
2. Gedung Haji Anif
Gedung Haji Anif merupakan gedung yang di khususkan untuk sebagai tempat polikklinik pemeriksaan kesehatan bagi calon jamaah haji. Gedung ini di resmikan oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin pada tahun 2017.
3. Gedung Hijir Ismail dan King Abdul Aziz
Bangunan Gedung Hizir Ismail dan King Abdul Aziz dicirikan dengan warna bangunan yang lembut, perpaduan warna antara hijau dan kuning. Bangunan ini juga bisa di gunakan untuk acara-acara tertentu dengan pendingin ruangan sebagai pelengkap.
4. Mandinatul Hujjaz
Mandinatul hujjaz juga bangunan yang bisa di sewa untuk masyarakat sekitar untuk penyelanggaraan kegiatan tertentu. Bangunan ini juga di lengkapi dengan beberapa kamar.
Demikian artikel Asrama Haji Medan, semoga bermanfaat untuk kita semua.
Sumber : https://tourmedan.com
Baca Juga : 7 Kegiatan Seru yang Bisa Kamu Lakukan di Lokasi Wisata Danau Toba