Provinsi Sumatera Utara yang beribukota Medan dikenal dengan adat tradisionalnya yang masih menyatu erat dengan masyarakatnya. Hal ini membuat kesenian Sumatera Utara menjadi sangat menarik. Salah satu kesenian yang menjadi daya tarik Sumatera Utara adalah tariannya. Tarian Sumatera Utara adalah tarian yang mempunyai banyak ragam jenis sesuai dengan daerah asalnya seperti Batak Toba, Karo, Mandailing, Angkola, Pak-Pak dan sebagainya. Beberapa tari tradisonal yang sangat popular adalah Tari Tor-Tor dan Tari Sigale-Gale.
Tari Tor Tor
Tarian tradisional Sumatera Utara Pertama, Tari Tor-Tor. Tari Tor-Tor sendiri berasal dari daerah Batak Toba, awalnya tarian ini di peruntukkan untuk ritual acara seperti acara kematian, acara penyambutan, acara kesembuhan dan lain sebagainya. Seiring berjalannya waktu, tarian ini mendapatkan pengaruh dari budaya Hindu-Budha, menjadikan tarian ini tak sebagai ritual saja, bahkan gerakan nya sudah banyak mendapat modifikasi.
Tarian ini mengandung arti Komunikasi, dan mengandung pesan ritual kepada Tuhan. Gerakan tari Tor-Tor cukup simpel dengan di iringi musik Mangondangi atau Gondang, Mangondangi sendiri terdiri dari beberapa alat msuik tradisional khas Batak. Para penari pun harus menggunakan ulos ketika menarikannya.
Tari Tor-Tor terbagi lagi jenisnya yaitu pertama Tari Tor-Tor Pangurusan yang di gunakan sebelum acara untuk pembersihan agar terhindar dari roh jahat. Kedua, yaitu Tari Tor-Tor Sipitu Cawan, tari ini di peruntukkan untuk pengukuhan raja. Ketiga, Tari Tor Panasulan, di gunakan untuk desa yang sedang melAnda musibah.
Tari Sigale-Gale
Tarian tradisional Sumatera Utara Kedua yaitu Tari Sigale-Gale. Tarian Sigale-Gale tak kalah popular dari tari Tor-Tor. Tarian ini merupakan kesenian tradisional yang berasal dari suku Batak yang berada di Samosir. Sigale-Gale sendiri merupakan boneka yang menyerupai manusia yang bsia di gerakkan sambil menari. Tarian ini sering di tampilkan di beberapa acara, tarian ini cukup menjadi daya tarik bagi wisawatan mancannegara.
Konon, boneka ini sudah ada sejak ratusan tahun lalu yang merupakan pahatan wajah anak raja, anak raja tersebut merupakan anak satu-satu nya yang telah meninggal. Masyarakat sekitar mempercayai bahwasanya tarian ini di gunakan untuk mengantar arwah anak raja tersebut. Dalam pertunjukkan nya, biasanya boneka Si Gale-Gale di mainkan oleh beberapa orang dan di gerakkan dengan tali dan menari layaknya manusia.
Tarian ini diikuti beberapa orang untuk menari mengikuti gerakan Sigale-Gale. Gerakan tari ini cukup berkombinasi, mulai dari gerakan tor-tor hingga tarian Batak lainnya. Taran ini sering di tampilkan dalam berbagai acara/festival sebagai upaya pelestarian kesenian Tarian tradisional Sumatera Utara.
Berikut ini beberapa tarian tradisonal unik lainnya dari Sumatera Utara.
1. Tarian Batak Toba
Tari batak toba yang paling terkenal adalah tari tor-tor nya. Tarian ini berasal dari wilayah Toba yang meliputi Tapanuli Utara, Samosir, Toba Samosir, serta Humbang Hasundutan. Tor-tor di percaya sebagai tarian sakral sebagai perwujudan ritual masyarakat kepada roh-roh. Seiring berkembang nya waktu tarian ini juga di gunakan di berbagai acara seperti acara pernikahan, acara penyambutan, acara festival, bahkan tarian ini menjadi tarian yang sering di lombakan.
Berikut ini beberapa jenis tor-tor yang berasal dari Batak Toba.
Tor-Tor Pangurason
Tarian ini di mainkan sebelum acara besar sebagai bentuk pembersihan agar tidak terjadi marabahaya selama proses acara.
Tor-Tor Sipitu Cawan
Tarian tujuh cawan ini merupakan salah satu tarian paling unik, biasannya di gunakan dalam acara pengukuhan raja. Tarian ini mengandung makna di setiap cawannya, cawan pertama artinya kebijakan, cawan kedua artinya kesucian, cawan ketiga artinya kekuatan, cawan ke empat artinya tatanan hidup, cawan ke lima artinya hokum, cawan ke enam artinya adat dan budaya, cawan ke tujuh artinya pengobatan.
Tor-Tor Tunggal Panaluan
Tarian ini biasanya di lakukaan ketika suatu desa tersebut di lAnda musibah. Tongkat Panaluan di gunakan ketika ritual dan dipakai para dukun dengan di iringi gondang.
Tor-Tor Sigale-Gale
Sigale-Gale sendiri merupakan boneka yang menyerupai manusia yang bsia di gerakkan sambil menari. Masyarakat sekitar mempercayai bahwasanya tarian ini di gunakan untuk mengantar arwah anak raja yang telah meninggal.
Tor-Tor Souan
Tarian ritual sebgagai media penyembuhan masyarakat Tapanuli.
2. Tarian Karo
Beberapa jenis tarian karo adalah sebagai berikut:
Tari Piso Surit
Tarian ini merupakan tarian seorang lelaki yang menunggu kekasihnya dengan waktu cukup lama. Tarian ini di iringi dengan lagu Piso Surit yang memanjakan telinga Anda.
Sejarah Tari Piso Surit sendiri tidak terlalu jelas dan sulit dilacak dengan pasti. Namun, tarian ini telah menjadi bagian dari tradisi Batak selama bertahun-tahun dan terus dilestarikan oleh masyarakat setempat. Secara umum, Tari Piso Surit menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat Batak, khususnya dalam konteks pertanian dan kegiatan di ladang. Gerakan-gerakan dalam tarian ini menggambarkan aktivitas seperti membajak, menabur benih, memetik hasil panen, dan perayaan atas keberhasilan panen.
Dalam Tari Piso Surit, penari menggunakan pakaian tradisional Batak yang khas, seperti ulos (kain tenun khas Batak) dan hiasan kepala yang menggambarkan status sosial dan kelompok etnis penari. Mereka juga biasanya menggunakan alat musik tradisional, seperti gondang (gamelan Batak), untuk mengiringi tarian. Tari Piso Surit tidak hanya menjadi bagian dari upacara adat atau festival lokal, tetapi juga sering ditampilkan dalam acara-acara yang lebih luas, termasuk acara seni dan budaya di tingkat regional, nasional, dan internasional.
Meskipun sejarahnya tidak sepenuhnya terdokumentasi, Tari Piso Surit tetap menjadi warisan budaya yang berharga bagi masyarakat Batak. Tarian ini menjadi simbol identitas dan kebanggaan suku Batak, serta memainkan peran penting dalam mempertahankan dan melestarikan tradisi mereka.
Tari Gundala-Gundala
Tarian ini di lakukan untuk ritual mendatangkan hujan bagi petani masyarakat Karo sekitar. Tarian ini di lakukan menggunakan topeng kayu dan jubbah untuk bajunya.
Tari Ndikkar
Tarian ini dikenal dengan bela diri ciri khas tanah Karo. Tarian ini juga di kenal dengan bentuk pertahanan diri secara tradisional. Tarian ini memiliki gerakan lembut di awal dan gerakan yang kuat serta cepat pada waktu-waktu tertentu.
3. Tarian Mandailing
Suku Mandailing Natal terletak di Kabupaetn Mandailing Natal dan Tapanuli Selatan. Beberapa Tarian tradisional Sumatera Utara khas Mandailing adalah sebagai berikut:
Tari Endeng-Endeng
Tari Endeng-Endeng ini melukiskan kesenangan dan ekspresi bahagia para muda-mudi saat waktunya panen. Tarian ini di iringi dengan alat music tradisonal dan musik-musik yang ceria.
Tari Tor-Tor Naposo Nauli Bolong
Tarian ini di lakukan oleh sepasang muda-mudi. Tarian ini biasanya di lakukan oleh 3 pemuda dan 3 pemudi. Tarian ini dilaksanakan sebagai perwujudan dari terlaksananya budaya dan adat.
Tari Guro-Guro Aron Terang Bulan
Tarian ini di lakukan oleh muda dan mudi sebagai awal perkenalan adat agar selalu dikenal dan dapat di lestarikan.
Tari Tor-Tor Tepak
Tarian ini biasanya di lakukan pada acara perkawinan sebagai ajang persembahan atau pembuka acara.
4. Tarian Angkola
Beberapa Tarian tradisional Sumatera Utara dari Suku Angkola yang mempunyai ciri khas yaitu:
Tarian Tradisional Rondang Bulan
Tarian ini melukiskan kegembiraan gadis-gadis MAndailing. Gerakan tari ini cukup simpel dengan lenggokan tubuh dengan sesekali membuat lingkaran.
Tari Tradisional Onang-Onang
Tarian ini di biasanya di iringi dengan lagu yang bunyinya Onang-onang Ile Baya Onang serta di iringi dengan Gondang Sembilan
Baca Juga : Paket Wisata Berastagi, Durasi dan Budget Sesuai Keinginan
Tari Tradisional Karanjang
Tarian ini seperti tarian umun masyarakat batak yang menggunakan keranjang sebagai propertinya.
5. Tarian Pak-Pak
Tarian Suku Pak-Pak biasanya memiliki makna tentang kehidupan sehari-hari. Beberapa tarian Suku Pak-Pak adalah :
Tari Tatak Menapu Kopi
Tarian ini menggambarkan proses dari memanen kopi, menumbuk, sampai menjemur kopi yang di lakukan oleh muda mudi sekitar.
Tari Tatak Garo-Garo
Tarian ini menceritakan seorang gadis yang sedang menunggu sang pujaan kekasih di kampong sebelah. Biasanya masayarakat sekitar menarikan nya ketika waktu panen tiba.
Tari Tatak Muat Page
Tarian yang menggambarkan bagaimana proses dari menanam padi, menggerik yang di lakukan oleh para muda-mudi sekitar. Tarian ini di lakukan dengan kegembiraan.
6. Tarian Simalungun
Beberapa tarian khas Simalungun adalah :
Tari Tor-Tor Toping-Toping
Tarian unik ini biasanya di lakukan untuk para keluarga raja yang sedang bersedih pada zaman dahulu. Tarian ini di lakukan dengan menggunakan topeng dan di iringi dengan music tradisional. Seiring berjalannya waktu, tarian ini di gunakan untuk beberapa acara.
Tari Manduda
Tarian tradisional Sumatera Utara ini biasanyaa di lakukan untuk menyambut hasil panen tiba dengan suka cita, menceritakan bagaimana para petani pergi ke sawah dengan gembira.
Tari Haroan Bolon
Tarian ini juag menceritakan bagaimana proses kerja di sawah, pembibitan, tanam benih sampai proses panen nya. Tarian ini di iringi dengan music Haroan Bolon.
Demikian informasi tentang tarian tradisonal Sumatera Utara. Kesenian daerah yang unik harus membuat kita terus melestarikannya. Semoga bermanfaat!
Sumber : https://tourmedan.com